Sejarah Kursi di Berbagai Wilayah dari Masa ke Masa
Mengetahui sejarah kursi di berbagai wilayah di dunia tentu akan menjadi hal yang sangat menarik. Karena setiap daerah atau wilayah tertentu memiliki perbedaan kultur yang juga berpengaruh pada jenis kursi yang ada.
Sebagai salah satu perabot tertua yang ada di dunia, perkembangan kursi dari masa ke masa juga menarik untuk diketahui.
Kursi, Perabot yang Fungsinya Krusial
Sebagai salah satu perabot untuk memenuhi berbagai kebutuhan, keberadaan kursi menjadi hal yang krusial. Keberadaan kursi dapat menjadi furniture atau perabot yang krusial secara fungsi karena memang sangat penting.
Kursi sebenarnya adalah furniture yang tertua dan keberadaannya cukup penting. Adanya kursi mulai umum digunakan kurang lebih pada abad ke 17. Karena sebelumnya, benda ini termasuk dalam simbol kekayaan yang hanya dapat digunakan kalangan tertentu.
Sebelum ada kursi yang bisa digunakan secara umum, masyarakat pada masa itu terbiasa menggunakan peti atau potongan kayu dengan ukuran cukup besar sebagai alas untuk duduk. Peti kayu tentu memiliki ukuran yang lebih besar dan bobot yang lebih berat. Sehingga cukup merepotkan untuk dipindahkan.
Dari situ pula mulai muncul pemikiran untuk mengubah atau mengolah peti kayu tersebut menjadi kursi. Agar dapat lebih efektif untuk digunakan dan dipindah-pindahkan dengan mudah. Hal tersebut dilakukan karena mengingat fungsi kursi yang krusial sehingga sangat dibutuhkan.
Meskipun pada awal-awal keberadannya hanya kalangan tertentu saja yang dapat menggunakan kursi. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, kini siapapun dapat menggunakan kursi. Bahkan saat ini, bentuk serta material kursi juga semakin beragam sehingga tampilannya semakin menarik.
Sejarah Kursi di Berbagai Wilayah Dunia
Jika berbicara mengenai sejarah kursi, tentu akan cukup panjang. Pengaruh dari masing-masing daerah juga sangat kental. Namun mengingat betapa krusialnya keberadaan kursi saat ini, tak salah jika Anda ingin lebih memahami seperti apa sejarah kursi di berbagai daerah pada mulanya.
Nah, untuk mengetahuinya berikut ini sejarah dari keberadaan kursi dari beberapa daerah yang bisa Anda ketahui:
1. Sejarah Kursi pada Zaman Mesir Kuno
Bila diurutkan secara tahun, dapat dikatakan awal mula dari penggunaan kursi berasal dari zaman Mesir Kuno. Zaman tersebut diperkirakan ada pada tahun 3130 sampai 1070 sebelum Masehi. Pada masa itu, kursi digunakan sebagai simbol untuk mencerminkan kekuasaan.
Sehingga dapat dikatakan, martabat seseorang dapat diketahui dari hal ini. Dengan penggunaan kursi, dapat diketahui bahwa seseorang memiliki kekuasaan. Hal ini juga dapat dilihat dari bagian kaki kursi. Karena semakin tinggi bagian kaki kursinya, maka derajat dari seseorang yang mendudukinya juga semakin tinggi.
Pada masa Mesir Kuno, keberadaan kursi juga menjadi simbol kemegahan. Sehingga wajar jika penggunanya hanya berasal dari kalangan tertentu seperti kalangan keluarga bangsawan dan sebagainya.
Di zaman Mesir Kuno, penggunaan kursi belum lazim untuk digunakan secara umum. Bentuk maupun materialnya juga masih sangat terbatas. Yaitu seringnya dibuat dari jenis kayu eboni maupun gading. Dengan tinggi hanya 25 cm, kursi juga akan ditutupu dengan penggunaan berbagai bahan berharga mahal.
Misalnya ditutupi dengan kulit binatang maupun emas dan ada cakar di bagian kakinya. Kayu eboni ataupun gading yang akan dibuat menjadi kursi diukir dengan mengikuti pola megah untuk menunjang tampilannya.
2. Kursi di Zaman Yunani Kuno
Beralih ke zaman Yunani kuno, keberadaan kursi pada era ini ada sekitar tahun 110 sampai 400 sebelum masehi. Sama seperti pada era Mesir kuno, penggunaan kursi juga masih sangat jarang dan hanya digunakan untuk menegaskan status sosial dari pemilik dan penggunanya.
Pada zaman Yunani kuno, ada kursi “klysmos” yang penemuannya diciptakan oleh masyarakatnya. Kursi klysmos memiliki bentuk khas dengan kaki bagian depan yang menyerupai bentuk huruf C yang membuka ke bagian depan. Dan juga huruf C yang menganga menghadap ke arah belakang.
Kursi tersebut merupakan kursi tanpa tangan yang memiiki sandaran bagian bawah yang melengkung. Sandaran bawah dari kursi ini terbuat dari material tali. Klysmos kembali populer untuk digunakan masyarakat pada tahun 19 hingga 20 Masehi.
3. Kursi pada Era Romawi
Pemakaian kursi pada bangsa Romawi mulai terjadi pada tahun 700 sampai 400 sebelum Masehi. Setelah bangsa Yunani berhasil menemukan dan menggunakan klysmos, masyarakat Romawi meniru bentuknya namun menambahkan ornamen khas bangsanya.
Yaitu dengan penambahan pemakaian material perak ataupun perunggu. Dengan hal itu, Curule adalah kursi yang berhasil dikembangkan oleh Bangsa Romawi. Kursi ini umumnya digunakan oleh para hakim di era Romawi kala itu.
Materialnya adalah penggabungan dari kayu dan gading, kadang juga menggunakan logam cor. Model kursi ini bertahan untuk digunakan hingga pertegahan abad 400 sampai 1300 Masehi. Setelah Curule, ada pengembangan lain untuk kursi yaitu dengan menambahkan sandaran dan pegangan pada sisi-sisinya.
Kanopi juga digunakan, dengan material kain beludru ataupun kain damask. Adanya kanopi berguna sebagai penopang untuk melindungi dari tiupan angin yang kencang.
4. Sejarah Kursi di Wilayah Asia
Dinasti Han sekitar tahun 202 sampai 2000 sebelum Masehi tentu menjadi cikal bakal keberadaan kursi di wilayah Asia. Negara-negara Asia yang berada di masa Dinasti Han yang paling terkena pengaruh pada awal keberadaan kursi.
Sehingga Tiongkok, Jepang, bahkan India yang berada di bawah Dinasti Han saat itu telah mampu untuk menghasilkan perabot ini. Pada masa itu, kemampuan masyarakatnya bahkan membuatnya mampu menghasilkan perabotan dengan nilai seni yang bernilai sangat tinggi.
Pengrajin kursi dari Tiongkok terampil untuk menyambungkan beberapa bagian kursi meskipun tanpa menggunakan paku atau pasak. Mereka juga jarang menggunakan lem sebagai bahan perekat. Penyambungan dilakukan dengan memahat bagian-bagian ujung kursi hingga dapat masuk dan tersambung satu sama lain.
5. Kursi di Eropa
Di abad pertengahan, kursi mulai masuk ke wilayah Eropa. Dari sinilah kursi mulai menjadi barang biasa yang bisa dibeli dan digunakan oleh siapa saja. Masyarakat umum mulai banyak yang menggunakan kursi.
Sekitar abad 16, kursi mulai dilengkapi dengan beberapa bagian. Mulai dari dudukan, sandaran untuk tangan dan juga sandaran untuk bagian punggung. Penggunaan kapas, busa dan lain sebagainya untuk ganjalan yang dapat membuat penggunaan kursi lebih nyaman juga terjadi di masa ini.
Berbagai material dan bentuk kursi yang beragam saat ini juga banyak pengaruhnya dari sejarah keberadaan kursi di daratan Eropa pada masa itu. Ada banyak bentuk dan berbagai material kursi yang terus digunakan hingga saat ini.